Sunday, May 12, 2019

LAPORAN PEMBINAAN GURU

Bagi teman - teman pengawas yang mau laporan pengawas mengenai pembinaan guru silakan unduh di link dibawah ini.




BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
            Era globalisasi seperti yang terjadi saat ini harus  disertai dengan  kemajuan  bidang  pendidikan, untuk menyiapkan generasi yang dapat memenuhi tuntutan jaman. Sesuai  dengan  tujuan  pendidikan  yang  tercantum  dalam  Undang -  Undang   Republik  Indonesia No. 20  Tahun  2003  tentang  Sisdiknas ingin  mengembangkan  kemampuan  dan  membentuk  watak  peserta  didik  yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,  berilmu, cakap, kreatif, mandiri,  dan  menjadi  warga  negara yang  demokratis  serta  bertanggung  jawab.
            Untuk  mencapai  tujuan  tersebut, sekolah  menjadi  ujung  tombak  dalam  mengembangkan  pendidikan.   Proses  pembelajaran  sangat  penting  guna  mengembangkan  potensi  peserta  didik  menuju  pencapaian  tujuan  yang  diharapkan  bagi  bangsa  Indonesia. Hal  ini  diperlukan  peran  Pengawas  Sekolah  dalam  membina,  memantau  dan  menilai  proses  pembelajaran  yang diselenggarakan  di tiap sekolah.  Oleh  sebab itu perlu  program  pengawasan dan keterlaksanaan program pengawasan sekolah  untuk  menunjang  keberhasilan  pendidikan di sekolah binaan. Program pembinaan Guru dan Kepala Sekolah yang dilaksanakan pengawas sekolah berdasarkan Permeneg-PAN no 21/2010 dan Permendikbud No 143/2014 tentang Juknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Pengawas sekolah mempunyai peranan strategis  sebagai penjaminan mutu  melalui pembinaan ,evaluasi dan  monitoring  pengawasan terutama dalam pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan pada sekolah binaannya. Pengawas sekolah dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan mengembangkan relasi interpersonal sehingga tercipta hubungan harmonis dengan Kepala Sekolah dan Guru sebagai sasaran dan mitra pembinaan.
Harapan ke depan mutu pendidikan di Kota Pagar Alam dapat lebih meningkat lagi, yang ditandai dengan hasil US dan UN di semua jenjang khususnya SD bertahan  yang lebih baik dari tahun sebelumnya, serta keberhasilan meraih  prestasi tidak hanya terbatas pada satu dua macam kegiatan, namun lebih banyak lagi prestasi yang dapat diraih baik tingkat regional maupun nasional.
          Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan mulus, tapi masih banyak kendala dan hambatan yang harus segera mendapat perhatian dan penanganan yang serius utamanya yang terkait dengan kompetensi yang dimiliki oleh para guru dan kepala sekolah di sekolah binaan masih perlu untuk ditingkatkan dan dimaksimalkan, dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.  Untuk mewujudkan tujuan  tersebut di atas, pengawas sekolah memegang peranan yang amat penting. Agar pengawas sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal, maka perlu pengawas sekolah menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan sekolah yang sistematis dan berkelanjutan, menganalisisnya, serta menindaklanjuti hasil pengawasan sekolah yang perlu perbaikan di waktu mendatang, agar dalam pengawasan sekolah dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah di sekolah binaannya.

B.     Fokus Masalah
      Permasalahan yang dihadapi sekolah binaan adalah:
  1. Kompetensi guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran masih perlu untuk terus-menerus ditingkatkan, agar sesuai dengan standar yang ditentukan.
  2. Kompetensi kepala sekolah dalam bidang manajerial dan supervisi akademik, masih perlu untuk terus menerus ditingkatkan, agar memenuhi standar yang telah diatur dalam regulasi yang berlaku, serta buku kerja kepala sekolah.

C.    Tujuan dan Sasaran
1.      Tujuan
 Penyusunan laporan pengawasan sekolah ini bertujuan untuk:
a.       Memberikan laporan keterlaksanaan program pengawasan sekolah yang telah disusun, kepada pihak-pihak yang terkait.
b.      Memberikan gambaran tentang pelaksanaan program pembinaan guru dan kepala sekolah yang telah dilakukan.
c.       Memberikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk menindaklanjuti temuan hasil pengawasan sekolah untuk penanganan lebih lanjut.
2.      Sasaran
Sebagai sasaran pengawasan sekolah ádalah guru, kepala sekolah di sekolah yang menjadi binaan pengawas sekolah. Sasaran Pengawasan adalah sekolah-sekolah binaan yang meliputi 15 Kepala SD dengan jumlah guru SD sebanyak 158 orang, dengan rincian sekolah binaan sebagai berikut:
a.    SD Negeri 3 Pagar Alam, dengan jumlah guru 18 orang.
b.    SD Negeri 5 Pagar Alam, dengan jumlah guru 11 orang.
c.    SD Negeri 8 Pagar Alam, dengan jumlah guru 7 orang.
d.    SD Negeri 11 Pagar Alam, dengan jumlah guru 7 orang.
e.    SD Negeri 44 Pagar Alam, dengan jumlah guru 7 orang.
f.     SD Negeri 49 Pagar Alam, dengan jumlah guru 7 orang.
g.    SD Negeri 55 Pagar Alam, dengan jumlah guru 9 orang.
h.    SD Negeri 58 Pagar Alam, dengan jumlah guru 14 orang.
i.      SD Negeri 61 Pagar Alam, dengan jumlah guru 6 orang.
j.      SD Negeri 68 Pagar Alam, dengan jumlah guru 10 orang.
k.    SD Negeri 72 Pagar Alam, dengan jumlah guru 14 orang.
l.      SD Negeri 73 Pagar Alam, dengan jumlah guru 4 orang.
m.  SD Negeri 74 Pagar Alam, dengan jumlah guru 18 orang.
n.    SD Metodist Pagar Alam, dengan jumlah guru 8 orang.
o.    SD IT Lan Tabur Pagar Alam, dengan jumlah guru 18 orang.

D.    Tugas pokok/Ruang Lingkup
            Ruang lingkup kegiatan pengawasan sekolah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam adalah meliputi kegiatan supervisi akademik dan manajerial, dengan rincian sebagai berikut  :
  1. Penyusunan program pengawasan sekolah.
  2. Pembinaan guru dan kepala sekolah.
  3. Pemantauan pelaksanaan 8 SNP.
  4. Penilaian kinerja guru dan kepala sekolah.
  5. Evaluasi hasil program pengawasan sekolah.
  6. Penyusunan program pembimbingan dan pelatihan guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/KKKS.
  7. Pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/KKKS.
  8. Evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/KKKS.
  9. Pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

BAB  II

KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Pengawas sekolah memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam peningkatan mutu pendidikan. Melalui kegiatan supervisi yang dilakukannya, perubahan ke arah peningkatan mutu diharapkan dapat terwujud. Pelaksanaan program supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan pengawas sekolah sebagai upaya pembinaan guru dan kepala sekolah sekolah binaan, merupakan upaya untuk mewujudkan kinerja guru dan kepala sekolah yang profesional. Dalam pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah, tugas pengawas adalah untuk membantu mengatasi masalah dan berbagai kendala yang muncul pada saat  guru dan kepala sekolah melaksanakan tupoksinya.
Keberhasilan program pembinaan guru dan kepala sekolah melalui supervisi akademik dan manajerial, sangat dipengaruhi oleh profesionalitas dan komitmen yang tinggi dari Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Cara pemecahan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program pengawasan sekolah adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi masalah –masalah yang ada di sekolah
Untuk mengenal masalah yang sedang dirasakan, pengawas dapat melakukan berbagai cara,  misalnya  melakukan observasi, menyelenggarakan rapat, wawancara informal, atau pertemuan pribadi
2.      Menganalisis masalah
Masalah yang ditemukan, selanjutnya dikaji dengan maksud untuk memahami esensi masalah yang sesungguhnya dan  faktor penyebabnya, selanjutnya masalah tersebut diklasifikasi dengan maksud untuk menemukan masalah yang sama yang kebanyakan dihadapi oleh sekolah  lain di wilayah binaan.
3.      Merumuskan cara-cara pemecahan masalah
Dalam proses pengkajian terhadap berbagai cara pemecahan yang mungkin dilakukan, setiap alternatif pemecahan dipelajari kemungkinan keterlaksanaannya dengan mempertimbangkan faktor-faktor peluang yang dimiliki, seperti fasilitas dan kendala yang dihadapi.Alternatif pemecahan terbaik adalah alternatif yang paling mungkin dilakukan, dalam arti lebih banyak faktor-faktor pendukungnya dibanding kendala yang dihadapi. Di samping itu alternatif pemecahan masalah terbaik adalah yang paling besar bagi peningkatan mutu sekolah.
4.      Implementasi  Pemecahan masalah
Pengawas sekolah melaksanakan langkah pemecahan masalah yang telah dipilih dan ditetapkan. Saat yang paling kritis dalam setiap upaya perbaikan adalah kepala sekolah mempraktikkan gagasan  yang telah dipahaminya, sedangkan hasil pemecahan masalah bukan saja untuk dipahami, tetapi yang lebih penting adalah pelaksanaannya.
5.      Evaluasi dan Tindak Lanjut
Proses pembinaan guru dan Kepala Sekolah dalam pemecahan masalah dievaluasi tingkat keberhasilannya, untuk selanjutnya  digunakan bagi perbaikan lebih lanjut. Bahan-bahan yang diperoleh  selanjutnya dimanfaatkan untuk menyusun kegiatan tindak lanjut yang sekaligus menjadi masukan penyusunan program pembinaan selanjutnya.

Untuk menggambarkan pelaksanaan tugas pengawasan sekolah, dalam mengatasi berbagai masalah berkaitan dengan tugas pembinaan guru dan kepala sekolah dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Identifikasi masalah

Menganalisis Masalah

Merumuskan Cara Pemecahan Masalah
Pengawas sekolah mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan KS sekolah binaannya
Mengklasifikasi masalah dan menentukan faktor penyebabnya
Pengawas pembina menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling baik/tepat

Evaluasi dan Tindak Lanjut

Implementasi Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dievaluasi tingkat keberhasilannya, hasilnya sebagai bahan masukan untuk program pembinaan guru dan KS selanjutnya
Pengawas sekolah melaksanakan pembinaan kepada guru dan KS untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi guru dan KS dalam melaksanakan tupoksinya

Diagram
Kerangka Pikir Alur Permasalahan dan Pemecahannya dalam Pengawasan Sekolah

 

 



 

BAB  III

PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN


A.  Pendekatan/Strategi dalam Pengawasan Sekolah
Teknik pengawasan sekolah yang digunakan adalah teknik individual dan teknik kelompok, yang digunakan sesuai kondisi dan kebutuhan yang dihadapi di lapangan. Strategi yang digunakan dalam pelaksnaan program pengawasan sekolah adalah dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut:
Pendekatan yang digunakan dalam pengawasan sekolah adalah Colaborative approach,  dengan menjadikan Guru dan Kepala Sekolah binaan sebagai mitra kerja dalam mencapai tujuan, dengan pendekatan personal “Forum discusion Group (FGD).

B.  Metode Pengawasan Sekolah
Metode yang digunakan dalam pengawasan sekolah, yang telah dilaksanakan sebagai langkah pelaksanaan program pengawasan adalah sebagai berikut:
  1. Kunjungan Kelas
  2. Pertemuan pribadi
  3. Rapat Staf
  4. Kunjungan antar kelas
  5. Kunjungan sekolah
  6. Monitoring dan evaluasi
  7. Focused Group Discussion (FGD)
  8. Workshop
  9. Metode Delphi
10.     Pertemuan di KKG/MGMP/KKKS
11.     Penataran tingkat lokal
12.     Media jejaring sosial yang telah dibangun bersama: email / telephon / sms / WA
13.     Karyawisata





BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN GURU DAN KS

A.    Data Hasil Pelaksanaan Program Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah.

1.      Data Hasil Pelaksanaan Program Pembinaan Guru

Hasil Supervisi Pembinaan Guru
No
SD/TK
RATA –RATA NILAI HASIL PEMBINAAN
Pelaksanaan
Tupoksi
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Penilaian
1
SD Negeri 3 Pagar Alam
B
B
B
B
2
SD Negeri 5 Pagar Alam
B
B
B
B
3
SD Negeri 8 Pagar Alam
B
B
B
B
4
SD Negeri 11 Pagar Alam
B
B
B
B
5
SD Negeri 44 Pagar Alam
B
B
B
B
6
SD Negeri 49 Pagar Alam
B
B
C
C
7
SD Negeri 55 Pagar Alam
B
B
B
B
8
SD Negeri 58 Pagar Alam
B
B
B
B
9
SD Negeri 61 Pagar Alam
B
C
C
C
10
SD Negeri 68 Pagar Alam
B
B
C
B
11
SD Negeri 72 Pagar Alam
B
B
B
B
12
SD Negeri 73 Pagar Alam
B
C
C
C
13
SD Negeri 74 Pagar Alam
B
B
B
B
14
SD Metodist Pagar Alam
B
B
B
C
15
SD IT Lan Labur Pagar Alam
B
B
B
B
Rata-rata
B
B
B
B
          

2.      Data Hasil Pelaksanaan Program Pembinaan Kepala sekolah

Hasil Supervisi Pembinaan Kepala Sekolah
No
SD
RATA –RATA NILAI HASIL PEMBINAAN
Rencana Kerja Sekolah
Validasi Dokumen I
Program Supervisi Akademik
1
SD Negeri 3 Pagar Alam
B
B
B
2
SD Negeri 5 Pagar Alam
B
B
B
3
SD Negeri 8 Pagar Alam
B
B
B
4
SD Negeri 11 Pagar Alam
B
B
B
5
SD Negeri 44 Pagar Alam
B
B
B
6
SD Negeri 49 Pagar Alam
B
B
C
7
SD Negeri 55 Pagar Alam
B
B
B
8
SD Negeri 58 Pagar Alam
B
B
B
9
SD Negeri 61 Pagar Alam
B
C
C
10
SD Negeri 68 Pagar Alam
B
B
C
11
SD Negeri 72 Pagar Alam
B
B
B
12
SD Negeri 73 Pagar Alam
B
C
C
13
SD Negeri 74 Pagar Alam
B
B
B
14
SD Metodist Pagar Alam
B
B
B
15
SD IT Lan Labur Pagar Alam
B
B
B
Rata-rata
B
B
B


B.     Ketercapaian Program Pembinaan Guru dan KS
No
Aspek
Kegiatan
Sasaran
Target
Metode
Hambatan
Ketercapai an
Kesimpulan
Tindak lanjut
1
Pembinaan Guru

















Pembinaan Guru dalam peningkatan kompetensi penyusunan perencanaan pembelajaran



Pembinaan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian



Guru









Guru







158 Guru Binaan








158 Guru








Focus Group Discussion dan Pendampingan




Workshop




            

Perbedaan karakteristik dan daya dukung sekolah yang satu dg sekolah lainnya




Guru belum terbiasa merencanakan dan melaksanakan teknik penilaian bervariasi secara otentik
80%









80%







20% guru  SD binaan masih perlu bimbingan dlm menyusun perencanaan pembelajaran secara lengkap dan baik




20% guru SD binaan masih perlu bimbingan dlm merencakan dan melaksnakan teknik penilaian yg bervariari
Pembimbingan dan pendampingan guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran



Pembimbingan dan pendampingan guru dalam merencanakan dan melaksnakan teknik penilaian yg variatif

Kepala Sekolah




Pembinaan kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi supervisi akademik

Kepala Sekolah Binaan


15 Kepala Sekolah Binaan

Focus Group Discussion dan Pendampingan





Belum semua Kepala
Memahami tupoksinya sesuai Permendiknas 28/2010

70 %








Kompetensi KS dalam supervisi akademik masih perlu ditingkatkan, dimotivasi, dan dibina

Workshop, pembimbingan dan pendampingan





C.    Pembahasan Hasil Pembinaan Guru dan KS
NO.
NAMA SEKOLAH
TEMUAN KASUS
TINDAK LANJUT
1
SD Negeri 3 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindak lanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
2
SD Negeri 5 Pagar Alam
Kualitas pembelajaran tematik dimaksimalkan
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
3
SD Negeri 8 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
4
SD Negeri 11 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindak lanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
5
SD Negeri 44 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
6
SD Negeri 49 Pagar Alam
Kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
7
SD Negeri 55 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindak lanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
8
SD Negeri 58 Pagar Alam
Kualitas pembelajaran tematik dimaksimalkan
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
9
SD Negeri 61 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
10
SD Negeri 68 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindak lanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
11
SD Negeri 72 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
12
SD Negeri 73 Pagar Alam
Kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
13
SD Negeri 74 Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
RKS dan Hasil supervisi perlu ditindak lanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
14
SD Metodist Pagar Alam
Kualitas pembelajaran tematik dimaksimalkan
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial
15
SD IT Lan Labur Pagar Alam
RPP perlu diperbaiki sesuai dengan kondisi
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti
Supervisi akademik
Supervisi manajerial

Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah
Hasil pembinaan guru menunjukkan, bahwa kompetensi guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, analisis hasil evaluasi, dan tindak lanjut, masih perlu untuk terus menerus ditingkatkan dan dimotivsi untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal.
Demikian juga hasil pembinaan kepala sekolah menunjukkan, bahwa kompetensi kepala sekolah dalam bidang manajerial dan supervisi akademik masih perlu untuk terus menerus dimotivasi dan ditingkatkan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal.


BAB  V

PENUTUP


A.    Simpulan

            Dari kegiatan pembinaan guru dan kepala sekolah di  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam pada tahun  pelajaran  2018/2019 ini  dapat  disimpulkan sebagai berikut  :
1.      Hasil pembinaan guru menunjukkan, bahwa kompetensi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan penilaian sesuai standar yang berlaku, masih perlu untuk terus menerus ditingkatkan dalam pembinaan selanjutnya.
2.      Hasil pembinaan kepala sekolah menunjukkan, bahwa kompetensi kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah, baik dalam penyusunan program sekolah, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, penerapan SIM, serta dalam supervisi supevisi, masih perlu ditingkatkan dalam pembinaan selanjutnya.
3.      Hasil supervise, pemantauan dan evaluasi bahwa instansi yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam belum bisa optimal dalam peningkatan kompetensi guru, dengan mengupayakan kegiatan pelatihan guru dan penguatan kompetensi kepala sekolah.
4.      Hasil supervise, pemantauan dan evaluasi bahwa Pemerintah melalui instansi yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam belum bisa optimal dalam peningkatan pemenuhan standar sarpras/kelayakan kondisi sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta, dengan mengusahakan dana rangsangan untuk perbaikan gedung,   melengkapi  sarana  dan  prasarana  sekolah,   serta   perbaikan   kondisi lingkungan sekolah. Melihat kenyataan beberapa sekolah yang memerlukan perhatian untuk mendapatkan bantuan untuk perbaikan gedung, melengkapi sarana dan prasarana sekolah, serta perbaikan kondisi lingkungan sekolah, untuk percepatan pemenuhan standar nasional sebagai acuan.
5.      Hasil supervise, pemantauan dan evaluasi bahwa Pemerintah melalui instansi yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam belum bisa optimal dalam upaya pemenuhan standar PTK/kekurangan guru yang ada di sekolah-sekolah. Karena terjadi ketidakseimbangan antara guru yang pensiun dengan pengangkatan guru pengganti.
B.     Saran
            Dari data hasil pembinaan guru dan kepala sekolah yang berhasil penulis susun dan dianalisis dalam laporan ini, dapat diajukan sara-saran sebagai berikut:
1.      Kepada Guru, diharapkan selalu meningkatkan kompetensi dirinya agar dapat mewujudkan kinerja guru profesional melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan, baik lewat pengembangan diri, publikasi ilmiah, maupun pembuatan karaya inovatif. Sehingga terbangun kinerja yang betul-betul profesional dalam melayani proses belajar siswa, sehingga hasil belajar siswanya maksimal.
2.      Kepada Kepala Sekolah, diharapkan untuk terus menerus meningkatkan kompetensi dalam kepemimpinan sekolah, baik di bidang pengeloaan sekolah maupun dalam bidang supervisi akademik, sehingga kepemimpinan yang dilakukannya berpengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah di berbagai bidang.
3.      Pemerintah melalui instansi yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam hendaknya senantiasa memperhatikan peningkatan kompetensi guru, dengan mengupayakan kegiatan pelatihan guru dan penguatan kompetensi kepala sekolah.
4.      Pemerintah melalui instansi yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam, untuk memperhatikan kelayakan kondisi sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta, dengan mengusahakan dana rangsangan untuk perbaikan gedung,   melengkapi  sarana  dan  prasarana  sekolah,   serta   perbaikan   kondisi lingkungan sekolah. Melihat kenyataan beberapa sekolah yang memerlukan perhatian untuk mendapatkan bantuan untuk perbaikan gedung, melengkapi sarana dan prasarana sekolah, serta perbaikan kondisi lingkungan sekolah, untuk percepatan pemenuhan standar nasional sebagai acuan.
5.      Pemerintah melalui instansi yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam, untuk memperhatikan kekurangan guru yang ada di sekolah-sekolah. Karena terjadi ketidakseimbangan antara guru yang pensiun dengan pengangkatan guru pengganti.

C.    Tindak Lanjut
Laporan hasil pembinaan guru dan kepala sekolah ini, sebagai masukan bagi pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan sekolah pada tahun berikutnya. Demikian pula sebagai masukan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam, sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dasar khususnya di sekolah dasar untuk waktu mendatang. Hal yang perlu ditidaklanjuti adalah sebagai berikut:
No
Lingkup Pengawasan dan
Masalah yang ditemukan
Faktor Penyebab/Kendala
Rekomendasi
1
Pembinaan Guru


a
Pelaksanaan Pembelajaran:
Guru mayoritas masih mengajar dengan pola lama. 
Faktor penyebabnya adalah guru belum terbiasa mengubah pola pembelajaran active learning.
Perlu dilakukan pendampingan dalam pelaksanaan pembelajaran.
b
Penilaian dalam Pembelajaran:
Kelengkapan perangkat penilaian guru, ditemukan banyak yang belum lengkap, antara lain: KKM, dokumen instrumen penilaian yang variatif, analisis KD,  perbaikan dan pengayaan, serta KT dan KMTT.
Guru terbiasa menggunakan instrumen tes sebagai alat ukur, teknik penilaian bervariasi belum semua guru biasa mengembangkan.




Perlu pendampingan dan pembimbingan dalam memilih, menyusun dan menerapkan instrumen penilaian otentik dalam pembelajaran, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan mutu proses dan hasil belajar.
2
Pembinaan Kepala Sekolah


a
Penilaian Kinerja Guru:
·    Beberapa guru belum menyusun perencanaan pembelajaran dalam mengajar.
·    Beberapa guru masih konvensional dalam proses pembelajaran.

·    Belum terbiasa menyusun perencanaan pembelajaran sendiri.
·    Belum berani mencoba model-model pembelajaran baru.

·        Perlu pembimbingan dan pendampingan lewat PKB Guru.
·        Perlu suport dan motivasi untuk peningkatan kinerja.
b
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah:
Beberapa kepala sekolah belum maksimal dalam mengelola manajemen sekolah.
Faktor penyebab kurang memahami tupoksi manajerial sekolah.
.

Perlu pembimbingan dan pendampingan lewat PKB-KS.
c
Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru:
Pembiayaan pelatihan guru secara swadaya bersumber dari dana BOS yang besarnya terbatas.
Pengurus gugus belum mengupayakan dana blockgrant untuk pelatihan guru.


Perlu diupayakan blockgrant dari pemerintah untuk pembimbingan dan pelatihan guru.
d
Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Kepala Sekolah:
Pembiayaan pelatihan kepala secara swadaya bersumber dari dana BOS yang besarnya terbatas.
Pengurus gugus belum mengupayakan dana blockgrant untuk pelatihan kepala sekolah.


Perlu diupayakan blockgrant dari pemerintah untuk pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah.





LAMPIRAN



1.      Surat  keterangan telah melaksanaan program pembinaan guru dan Kepala Sekolah selama satu tahun.
2.      Daftar hadir peserta kegiatan pembinaan guru dan Kepala Sekolah selama satu tahun.
3.      Data laporan hasil  pelaksanaan program pembinaan guru dan Kepala Sekolah selama satu tahun
  1. Sampel instrumen yang telah diisi dan diolah


silakan kometar atau sarannya.... demi kemajuan blog....
































Entri yang Diunggulkan

MULAI DARI DIRI CPP A 11 PERTEMUAN KE 8

    1.     Hal apa saja yang pernah Anda lakukan untuk membuat transformasi pendidikan di ekosistem pendidikan terdekat (sekolah, sekitar ru...