Thursday, December 1, 2022

ALUR TIRTA MODUL 2.3

Alur TIRTA

 

TIRTA dikembangkan dari satu model umum coaching yang dikenal sangat luas dan telah banyak diaplikasikan, yaitu GROW model. GROW adalah kepanjangan dari GoalRealityOptions dan Will.

o    Pada tahapan 1) Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini,

o    2) Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee,

o    3) Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi.

o    4) Will (Keinginan untuk maju): komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.

 

Alur TIRTA

Alur percakapan coaching TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat kita memiliki paradigma berpikir, prinsip dan keterampilan coaching untuk memfasilitasi rekan sejawat agar dapat belajar dari situasi yang dihadapi dan membuat keputusan-keputusan bijaksana secara mandiri.   Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk pengembangan diri dan membangun kemandirian. Melalui alur percakapan coaching TIRTA, kita diharapkan dapat melakukan pendampingan baik kepada rekan sejawat maupun muridnya. 


Dari segi bahasa, TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya.

Sebagai seorang coach salah satu peran terpentingnya adalah membantu coachee menyadari potensi yang dimiliki untuk mengembangkan kompetensi dirinya, dan menjadi mandiri melalui pendampingan yang mengedepankan semangat memberdayakan

 

TIRTA (Tujuan)

Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)

Dalam tujuan umum, beberapa hal yang dapat coach rancang (dalam pikiran coach) dan yang dapat ditanyakan kepada coachee diantaranya:

1.     Apa rencana pertemuan ini?

2.     Apa tujuannya?

3.     Apa tujuan dari pertemuan ini?

4.     Apa definisi tujuan akhir yang diketahui?

5.     Apakah ukuran keberhasilan pertemuan ini?

Seorang coach menanyakan kepada coachee tentang sebenarnya tujuan yang ingin diraih

 

TIRTA (Identifikasi)

Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap identifikasi ini diantaranya adalah:

1.     Kesempatan apa yang Bapak/Ibu miliki sekarang?

2.     Dari skala 1 hingga 10, dimana posisi Bapak/Ibu sekarang dalam pencapaian tujuan Anda?

3.     Apa kekuatan Bapak/Ibu dalam mencapai tujuan tersebut?

4.     Peluang/kemungkinan apa yang bisa Bapak/Ibu ambil?

5.     Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi Bapak/Ibu dalam meraih tujuan?

6.     Apa solusinya?

 

TIRTA (Rencana Aksi)

Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)

1.     Apa rencana Ibu/bapak dalam mencapai tujuan?

2.     Adakah prioritas?

3.     Apa strategi untuk itu?

4.     Bagaimana jangka waktunya?

5.     Apa ukuran keberhasilan rencana aksi Bapak/Ibu?

6.     Bagaimana cara Bapak/Ibu mengantisipasi gangguan?

 

TIRTA (Tanggung Jawab)

Tanggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya)

1.     Apa komitmen Bapak/Ibu terhadap rencana aksi?

2.     Siapa dan apa yang dapat membantu Bapak/Ibu dalam menjaga komitmen?

3.     Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi coaching ini?

 

 

Dengan menjalankan alur TIRTA ini, harapannya seorang kepala sekolah dapat dapat menjalankan percakapan berbasis coaching dengan lebih efektif dan bermakna.

 

No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

LAPORAN LOKAKARYA CGP ANGKATAN 11

  LAPORAN LOKAKARYA 4     PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN X I KOTA PAGAR ALAM            ...